Landasan Pelaksanaan Pembiasaan PAI

Untuk menanamkan kebaikan (amal soleh) pada setiap peserta didik, bahkan pada setiap orang maka perlu adanya pendawaman (pembiasaan) melakukan amal soleh tersebut, sebagaimana hadits Nabi:

خير الامور ادوامها وان قل
Artinya: Sebaik-baiknya perkara adalah yang didawamkan (dibiasakan) walaupun sedikit.

Hadits ini menerangkan bahwa amal itu tidak dipandang dari banyak dan sedikitnya. Segala sesuatu akan menjadi sangat baik apabila pelaksanaannya dibiasakan meskipun sedikit, apalagi banyak. Jadi cukup jelas bahwa Islam menyuruh beramal itu bukan pada kuantitasnya, tapi ditekankan pada kualitas amal itu meskipun sedikit tapi dibiasakan (dawam).

Hampir seluruh materi pendidikan agama Islam perlu didawamkan (dibiasakan), seperti
a. Tauhid: untuk mempertebal kualitas iman dan ketenteraman, perlu adanya dzikir secara dawam terhadap Allah.
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat (dzikir) kepada Allah. Ingatlah! Bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.

b. Fiqih : untuk lebih terasa nikmat dan tenangnya jiwa, maka perlu terbiasa (dawam) melakukan ibadah terhadap Allah. Contohnya: shalat fardu harus terbiasa dilaksanakan pada awal waktu dengan berjamaah. Apabila seseorang sudah biasa shalat pada awal waktunya, tentu tidak akan tenang jiwanya tatkala suatu saat dia belum shalat dikarenakan tanggung oleh tugas yang dihadapinya atau alasan kendaraan dalam perjalanan. Acuan fiqih ini harus berlandaskan pendidikan rasulullah yang termaktub dalam hadits sohih.

c. Al-Qur'an: untuk lebih memperlancar bacaan dan meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur'an, maka perlu dibiasakan (dawam) membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Dengan sering membaca lidah kita akan lebih mudah melafalkan huruf dan lafadz Al-Qur'an dan akan menjadi lebih faham terhadap ketentuan serta kedudukan kalimah Al-Qur'an tersebut. Lebih jauhnya dia akan meyakini terhadap kebenaran, keagungan dan kesucian Al-Qur'an.
مكملن بغير ما تكلف بنطق بالطف بلا تعاصف
Menyempurnakan terhadap Qur'an tidak sulit, dengan dawam membaca dan tidak berlebihan akan lebih baik.

d. Akhlak: esensi akhlak adalah perbuatan, dengan dibiasakan (dawam) dalam perilaku baik, dia akan lebih mudah melakukan kebaikan tersebut, dan akhirnya akan berakhlakul karimah. Contohnya anak didik dibiasakan di sekolah mengucap salam dan bermusofahah terhadap guru, maka dengan sendirinya mereka akan mudah dan tidak segan, jika bertemu guru di manapun akan tetap mengucapkan salam dan bermusafahah.

2. Landasan yuridis formalnya yaitu UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Bab I Pasal 1, di sana disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk tercapainya semua itu salah satu jalannya adalah melalui pembiasaan PAI di sekolah dan cara ini bahkan dianggap paling efektif dan efisien, karena anak didik langsung melakukan perbuatan secara dawam (rutinitas).

3. Landasan filosofis, yaitu bahwa pembiasaan yang dilakukan oleh seseorang itu akan sangat berpengaruh pada perkembangan dirinya, pembiasaan pada hal-hal yang baik maupun pembiasaan pada hal-hal yang jelek. Contoh pembiasaan pada hal-hal yang baik seperti membiasakan suka bangun malam dini hari, maka ia akan mudah bangun malam untuk bertahajud, membiasakan shalat pada awal waktu dengan berjamaah, maka di manapun ia berada mesti shalat pada awal waktunya, membiasakan suka saum sunat pada hari senin atau hari kamis, maka dalam kondisi bagaimanapun ia tetap akan bersaum. Begitupun dalam hal-hal yang jelek, kalau sudah terbiasa mesti sulit untuk meninggalkan kejelekan tersebut, sebagai contoh seseorang terbiasa merokok apabila sudah kecanduan maka sulit untuk berhenti tidak merokok.

4. Landasan psikologis, menurut pandangan psikolog bahwa anak didik sangat besar dipengaruhi oleh apa yang sering dilakukannya. Oleh karena itu anak didik belajar hanya:
10% dari yang mereka baca
20% dari yang mereka dengar
30% dari yang mereka lihat
50% dari yang mereka lihat dan dengar
70% dari yang mereka katakan
90% dari yang mereka lakukan

Jadi jelaslah bahwa pembiasaan PAI itu sangat mempengaruhi terhadap optimalisasi perkembangan anak didik (Depag, 2003: 7).

Info lain bursa pasar mesin jahit konveksi untuk keperluan rumahan anda.

Share :